π™¨π™‘π™šπ™šπ™₯π™€π™«π™šπ™§.

adalah seekor gurita, kalau wooyoung coba untuk menganalogikan bagaimana lengan-lengan jongho memerangkap tubuh. menyembunyikannya di bawah rasa aman, meski terasa sedikit gerah sebab kurangnya ruang untuk udara.

β€œgeser sedikit,” katanya kemudian. sebab meski hangatnya membuat nyaman, namun debar jantungnya masihlah ingin dia rahasiakan bunyinya.

tetapi jongho ialah eksistensi dari sebuah bukti akurat bahwa keras kepala memang nyata adanya; anak itu menggeleng, dan memilih membenamkan hidung pada tengkuknya. menolak keras, bahkan tanpa repot menyuarakan. dan sialnya, hal remeh-temeh ini justru memacu degup jantungnya untuk melaju jauh lebih cepat. sedikit banyak, wooyoung khawatir organ vitalnya takkan bertahan lama.

β€œjongho,” dia menyeru. pun, bergerak layaknya seekor cacing di bawah siraman larutan garam. yang demikian, bahkan masih belum mampu untuk membuat kungkungan lengan milik jongho melonggar. alih-alih, justru mengundangnya untuk semakin mengeratkan pelukan.

β€œnanti hyeong, ngantuk.”

wooyoung, resmi terperangkap.

𝙠𝙑𝙖π™ͺ𝙨𝙖, 9.55 pm.