๐ข๐๐๐.
wooyoung kira, malam akan berhenti pada pukul sembilan; sebab hongjoong telah menyelinap ke dalam kamar mereka, bahkan ketika dentang jam pukul delapan belum selesai menggema. dia menduga pria itu kelelahan, menilik dari aktivitas yang membebani mereka seharian. adalah hal yang lumrah, untuk budak korporat semacam mereka.
maka, setelah merampungkan sesi terakhir merendam pakaian, dia pula menyeret langkah. membawanya tanpa suara, menuju suaka aman berdaun pintu kayu jati berukiran angsa. menyembulkan kepala dari sela-sela, dilihatnya hongjoong sudah terbungkus selimut rapat-rapat. disesaki oleh rasa sayang, wooyoung tertawa.
langit busan, tidak terlalu mudah diajak berkawan; bermega-mega dengan muatan gelapnya kelabu, mengelilingi kota. dia menaksir hujan akan tiba kurang dari satu jam lagi. maka, lekas dia matikan lampu penerang kamar, dan menelusupkan diri di sisi pusat semesta. hongjoong berdengung, dan memeluknya dekat. pria itu, rupanya tak benar-benar terlelap.
โhei,โ
hongjoong menghelakan napas berat keluar, lantas memilih untuk menyembunyikan wajah pada muka kulit lehernya. hembusan napas yang menerpa, hadirkan gelitik pada isi perutnya.
โhyeong,โ
โmm,โ
โkau oke?โ
basa-basi semata, benar. sebab bahkan tanpa afirmasi verbal, wooyoung tetap dapat ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ข๐ด๐ข. bahwa ada yang tak baik-baik saja dari yang lebih tua. satu jemarinya, berlari menyingkirkan anak rambut dari dahi hongjoong.
hongjoong membuka mata, lantas kembali gelontorkan napasnya keluar. wooyoung memilih untuk berguling dalam kungkung lengan, dan menatap lekat-lekat hongjoong dari dekat.
โbukan apa-apa.โ
dia tidak percaya, namun tak memaksa. diusapnya sayang pipi si pemarga kim, sebelum dia hujani dengan kecup-kecup berisik. โmhm.โ
ada jeda tercipta sementara. dipenuhi oleh hening yang disisipi banyak kegelisahan. hongjoong, mengerucutkan bibirnya. dia mengalah setelah kerut-merut pada dahinya tertukik kian dalam.
โbesok evaluasi kerja.โ
โah,โ
โaku tahu kau akan mulai berceramah. bahwa aku sudah melakukan yang terbaik, dan tidak semestinya aku berpusing-pusing.โ
wooyoung tidak berkomentar.
โtetapi, wooyoungโpekan lalu aku mengacau. aku tidak yakin aku akan baik-baik saja.โ
โkau akan baik-baik saja,โ wooyoung beringsut jauh lebih dekat; mengikis jarak, hingga mudah untuknya menjangkau bibir hongjoong dalam satu kecup singkat.
โwooyoung,โ
โpercaya padaku.โ
โtetapiโโ
โhyeong,โ dia memotong cepat. melenyapkan argumen bodoh yang bakal hongjoong keluarkan. โbesok sore, akan kupanggangkan pai lemon kesukaanmu.โ
โwooyoung.โ
kali ini, dia tak lekas menjawab, lebih memilih untuk memandang dengan satu senyum tergurat. dia, pula tautkan jemari mereka dan menyimpannya dekat dengan dada. barangkali, degupnya mampu tawarkan hangat di tengah hujan yang mulai mendera kota.
โhyeong, bahkan kalau besok kau ternyata tidak baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir.โ
โyeah?โ
โada aku.โ
๐ ๐ก๐๐ช๐จ๐, 7.39 pm.